Wednesday, September 23, 2009

Tentang Manusia, Perasaan dan Kehidupan...

Manusia... Kehidupan.. Perasaan.. Ketiga-tiga cipta Allah ini sangat berkaitan.. Dulu aku selalu terfikir dan tertanya.. Mengapa orang menangis? Mengapa orang ketawa? Mengapa orang marah? Mengapa orang bercinta? Mengapa orang belajar? Mengapa orang takut? Haih.. Macam-macalah yang aku persoalkan dan yang aku fikirkan.. Dan sekarang.. Aku baru faham dan tahu apa puncannya daripada segala tindakan manusia yang mencorak kehidupan ini.. Semua tindakan manusia dalam kehidupan ini adalah berkaitan dengan perasaan..

Kerana manusia dianugerahkan dengan perasaan.. Kerana manusia itu ada perasaan, dia menangis.. tertawa.. marah.. bercinta.. belajar.. Dan sekarang, aku tertanya dan berfikir..
Bagaimana pula jika manusia tidak mempunyai perasaan?

Kena marah pun tidak rasa takut.. Berkahwin pun tidak ada rasa cinta... Tragedi yang berlaku pun, tidak ada rasa sedih.. Memperolehi wang berjuta-juta pun, tidak ada rasa gembira.. Belajar pun tidak ada impian untuk berjaya.. Assigments bertimbun-timbun pun, tidak ada rasa risau dan tertekan..Kena pukul pun buat bodoh je.. Buat muka selenge je...Hahaha..

Mungkin ada kebaikkannya jika manusia tidak mempunyai perasaan.. Jadi, tidak ada rasa kecewa.. sedih.. terkilan.. marah.. merana.. sengsara!!!
Tapi betapa ruginya manusia jika tidak berperasaan.. Tidak berpeluang menikmati kegembiraan.. kebahagiaan.. cinta.. kasih.. sayang.. teruja.. Rugi sungguh!!! Hidup pun jadi kosong.. Tidak berwarna..

Ya.. Sesungguhnya Tuhan telah mencipta perasaan dalam diri manusia... Dan perasaan yang terdapat dalam diri manusia inilah yang mencorakkan kehidupan ini...

Bagi aku.. Anugerah yang Tuhan berikan ini adalah sangat-sangat berharga.. Aku bersyukur.. Dengan wujudnya perasaan, aku dapat menikmati keseronokan, kebahagiaan, kasih sayang, cinta dan macam-macam lagi.. Walaupun kadang-kala, malah sering merasa sengsara..

Pada pandangan aku.. Perasaan bukanlah sesuatu yang boleh dipermain-mainkan.. kerana ianya mampu mempengaruhi kehidupan.. Tidak kiralah.. kehidupan sendiri ataupun kehidupan orang sekeliling.. Setelah melihat dan memerhati.. Malah melalui sendiri.. Dan sekarang aku berpesan kepada diri aku dan kepada sesiapa yang sudi membaca..

Janganlah kita berani bermain dengan perasaan.. Jika benar berani bermain dengan perasaan, maka bersedialah untuk apa pun juga akibatnya.. Dan.. Janganlah mempermainkan perasaan sesiapa.. Kerana kelak perasaan sendiri yang sengsara.. Dan janganlah memikirkan perasaan sendiri sahaja, supaya tidak terima musibahnya...

Manusia.. Perasaan.. Kehidupan.. Woww!!! Ajaibnya ciptaan Mu Tuhan!!!!
Manusia mampu mencipta robot yang menyerupai manusia.. Tapi manusia tidak mampu mencipta keajaiban Tuhan ini... PERASAAN..
Syukur Ya Allah...

3 comments:

  1. My dear adik, 3 benda yang disebut adalah anugerah Ilahi yang membezakan kita daripada ciptaan-Nya yang lain. Pada pendapat akak, kesemua anugerah ini adalah penting dalam kehidupan kita sebagai manusia. Satu peringatan untuk kita tentang erti sebenar kewujudan kita di muka bumi ini. Mir sendiri pernah kata dulu, kita bagai pelakon, bumi ni pentas untuk kita...renungkanlah. Salam Lebaran buatmu,
    Kak Fio :)

    ReplyDelete
  2. yurp kak..
    =]
    betul.. Setipa orang mempunyai pendapat masing-masing.. Pendapat kak fio juga ada betulnya..
    =]
    thankz kak.. Salam lebaran to0..
    ;p

    ReplyDelete
  3. Sebuah temuan yang diumumkan sebagai penemuan terbesar di bidang antropologi selama seabad telah terpuruk dan menjadi salah satu sengketa tersengit di bidang itu." (1)

    Perkembangan yang menyulut api perselisihan tersebut adalah adanya para pakar lain yang mendukung pandangan para ilmuwan Indonesia yang berkeberatan atas dikemukakannya H. floresiensis sebagai suatu spesies tersendiri yang terpisah dari Homo sapiens. Yang terkemuka dari sederetan ilmuwan tersebut adalah ilmuwan Australia Dr. Maciej Henneberg dan Dr. Alan Thorne, dan para peneliti dari Field Museum Chicago di Amerika.
    Sejumlah sanggahan baru, sebagaimana yang dilontarkan oleh para ilmuwan Indonesia, menegaskan bahwa Manusia Flores mungkin telah menderita penyakit syaraf yang dikenal sebagai microcephaly (kelainan berupa kepala yang berukuran kecil). Dukungan penting bagi pandangan ini datang dari Profesor Maciej Henneberg, ilmuwan anatomi dan pakar palaeopatologi selama 32 tahun. Henneberg, ketua Departement of Anatomical Sciences, the University of Adelaide, Australia, pertama-tama mengkaji hasil pengukuran tengkorak Manusia Flores yang diterbitkan di situs internet majalah Nature. Di sinilah ilmuwan tersebut teringat akan tengkorak lain dengan bentuk dan ukuran yang mirip. Tengkorak tersebut adalah spesimen Homo sapiens berusia 4.000 tahun yang didapatkan dalam penggalian di pulau Kreta. Tengkorak milik individu H. sapiens ini memiliki ukuran agak kecil, dan para ilmuwan yang menelitinya telah menjelaskan fenomena ini sebagai microcephaly.
    Berdasarkan hasil perbandingan statistik yang ia lakukan pada 15 hasil pengukuran tengkorak, ilmuwan Australia itu mengungkapkan bahwa terdapat "perbedaan tidak nyata" antara keduanya. Henneberg, yang sanggahannya diberitakan dalam jurnal terkenal terbitan Amerika Serikat Science (2), menyimpulkan bahwa ukuran tengkorak Manusia Flores diakibatkan oleh microcephaly. Peneliti tersebut juga menyatakan bahwa anatomi wajah Manusia Flores masih dalam batas H. sapiens.
    Pengkajian lain oleh Henneberg yang mengungkap hasil mengejutkan tentang Manusia Flores adalah perhitungannya tentang tulang lengan depan (radius) yang ditemukan di dalam sebuah gua. Dari panjang tulangnya, yang ditetapkan sebagai 210 mm (8,3 inci), Henneberg menghitung bahwa pemiliknya bertinggi tubuh antara 151 dan 162 cm (4,9 - 5,3 kaki). Angka ini agak lebih besar daripada 1 meter (3 kaki) yang diduga merupakan ukuran tinggi Manusia Flores, dan masih dalam batas yang dianggap normal untuk manusia zaman sekarang. Henneberg mengumumkan kesimpulan yang ia capai sebagai hasil dari penelitian ini:

    "Hingga tambahan tulang-tulang lain dari 'spesies baru' dugaan ini diketemukan, saya akan tetap menyatakan bahwa suatu kondisi yang sudah sangat dikenal yang diakibatkan oleh penyakitlah yang menjadi penyebab timbulnya penampakan khusus dari rangka tersebut.

    ReplyDelete